Saat itu jiwaku hampa
Waktu itu hatiku tak berasa
Ketika itu fikirku kalut
Melihat sekitar yang seolah semaput karena kabut
Dan kau tawarkan rehat sejenak
dari beban yang buatku penat
dari masalah yang buatku smakin merasa bersalah
Dan kau ulurkan tangan manismu
Dan kutrima tanpa kaku
Meski diri begitu ragu
Hari terus berganti
Bulan terus berlalu
Banyak yang sudah kita lewati
Kita semakin menyatu
Dalam hasrat penuh rindu
Kau matahari di sianghariku
Kau rembulan di malamhariku
Kau tongkat dalam kepincanganku
Kau pelita dalam keremanganku.................
Selamat Datang di Web ku
Senin, 04 April 2011
Andaikan
Andaikan diri bisa bertawar
Ku ingin mencintai yang dicintai
mengasihi yang dikasihi
menyayangi yang disayangi
merindukan yang dirindukan
memimpikan yang diimpikan
mengharapkan yang diharapkan
mencita-citakan yang menjadi cita-cita
Andaikan diri bisa reinkarnasi
Ku ingin menjadi putri teliti
miliki hati bak seorang peri
miliki naluri permaisuri
miliki kasih yang putih bersih meski tersisih
miliki jiwa yang lapang meski aral melintang
Ku ingin mencintai yang dicintai
mengasihi yang dikasihi
menyayangi yang disayangi
merindukan yang dirindukan
memimpikan yang diimpikan
mengharapkan yang diharapkan
mencita-citakan yang menjadi cita-cita
Andaikan diri bisa reinkarnasi
Ku ingin menjadi putri teliti
miliki hati bak seorang peri
miliki naluri permaisuri
miliki kasih yang putih bersih meski tersisih
miliki jiwa yang lapang meski aral melintang
Akhirnya
Akhirnya..............
tinggal sebuah cerita....,
cerita yang indah penuh keluh kesah
cerita sendu yang mengharu biru
cerita panjang tanpa penghalang
cerita wajar yang sejajar walau tak dikejar
Akhirnya...............
Tinggal sebuah kenangan
Kenangan bercumbu rayu dalam ragu
Kenangan bercinta mesra hanya raga
Kenangan bibir merah bersimbah darah
Kenangan makar yang membakar tengkar
Akhirnya................
Jika sudah tiada baru terasa
Sesalmu kini tak buatku ragu
Maafmu tak lagi menjadi jamu
Kasihmu tak lagi berasa
Akhirnya..............
Kesendirian sebuah keputusan
Kesepian bukan sebuah alasan
Kesunyian kujadikan teman
Kesedihan bukan sebuah kutukan
Ku bahagia dengan keputusanku
kesepianku,kesunyianku dan kesedihanku
Mereka adalah sahabat yang kan slalu mengiringiku
Karenanya ku bisa kuat, tegap,tersenyum meski pilu
tinggal sebuah cerita....,
cerita yang indah penuh keluh kesah
cerita sendu yang mengharu biru
cerita panjang tanpa penghalang
cerita wajar yang sejajar walau tak dikejar
Akhirnya...............
Tinggal sebuah kenangan
Kenangan bercumbu rayu dalam ragu
Kenangan bercinta mesra hanya raga
Kenangan bibir merah bersimbah darah
Kenangan makar yang membakar tengkar
Akhirnya................
Jika sudah tiada baru terasa
Sesalmu kini tak buatku ragu
Maafmu tak lagi menjadi jamu
Kasihmu tak lagi berasa
Akhirnya..............
Kesendirian sebuah keputusan
Kesepian bukan sebuah alasan
Kesunyian kujadikan teman
Kesedihan bukan sebuah kutukan
Ku bahagia dengan keputusanku
kesepianku,kesunyianku dan kesedihanku
Mereka adalah sahabat yang kan slalu mengiringiku
Karenanya ku bisa kuat, tegap,tersenyum meski pilu
Minggu, 03 April 2011
Kesepian
sepenuh hati
sedalam cintaku
setulus hatiku
kuingin memiliki
kekasih hati
tanpa air mata
tanpa kesalahan
bukan cinta
yang melukai diriku
dan meninggalkan hidupku
lagi
tolonglah aku
dari kehampaan ini
selamatkan cintaku
dari hancurnya hatiku
hempaskan kesendirian
yang tak pernah berakhir
bebaskan aku
dari keadaan ini
sempurnakan hidupku
dari rapuhnya jiwaku
adakah seseorang
yang melepaskanku
dari kesepian ini
Handeuleum...
ulah ngahihieum
Leungeun kuring geus teu daya
Pikeun nyapukeun kalakay
Nu unggal poe muragan
Jadi tumpukan baluas rasa
Handeuleum
Iuh mah iuh
Ngan bae hate jadi sumpeg
Ramo kuring geus teu wasa
Pikeun nyeborkeun cai kahirupan
Batan kuring keueung
Leuwih hade ninggalkeun
Muga bae anjeun bisa hurip
Ku panyebor deungeun
Perahuku
Saat, keinginan berlayar tak tertahan
Kubawa hati mengarungi samudera nan terbungkus awan
Indah, seindah rasa menyelimuti harapan
Tentang asa, cita-cita dan masa depan
Kupenuhi perahu dengan segumpal CINTA
Kugantungi secercah cahaya sebagai penyerta
Kuhiasi dinding-dindingya dengan rindu yang sejuta
Kukayuh sesekali dengan cemburu dan air mata
Dan....
Ketika perahu terlalu sarat akan beban
Ketika terbentuk hasrat memiliki perahu tambahan
Ketika aku tak sanggup mengayuh sendirian
Aku tergulung ombak demikian kencang
Terguncang keras menerpa bebatuan karang
Meninggalkan cerita tentang harapan, terbuang
Mengikis gumpalan CINTA yang terlanjur memberi terang
Aku tenggelam
Perahuku karam
Puisiku di Malabar Express
Gelap.....
Sesekali kudapati titik titik cahaya
Meski buram kuikuti tanpa keluh kesah
walau kadang rasa jenuh meradang
Duhai malam cepatlah berlalu
bawa diriku kembali ke siangmu
agar aku bisa menatap dengan jelas dan berjalan dengan tegap
agar langkahku tak tertatih dan begitu lamban...
Ku berharap....siangmu membawaku ke kehidupan yang baru
Yang beriku asa dan cita yang berharga
Ku ingin....dapatkan kasih dan sayang yang sejati
yang beriku cinta yang hakiki
yang tak harap balas saja...
yang lahir dari jiwa yang ikhlas
Jenuh
lalui irama rutinitas
pernah ku merasa jengah
ikuti ritme aktifitas
namun.. begitulah hayat
berat dan menjerat
walau dikaji bermanfaat
dengan syukur terasa nikmat
sesaat ada sesal di awal
ada jua kesal mengganjal
kemudian ku terbiasa
dalam terang dan gulita
Laraku
lengkap sudah laraku
sendiri dengan asa tak bertepi
Obsesi yang terpatri
Tak cukup untuk hakiki
Mungkinkah ria bersua
mungkinkah lara tak kujumpa
Rasa dan Asa
Asaku tiba
Rasaku gembira
Asaku terbuka
Angin....
Tlah kau bawa rasaku
Angan.....
tlah kau bawa asaku
Rasaku diamlah kau dalam dada
Asaku..datanglah kau dengan sejuta bangga
Bidukku
Dengan ikatan namun tak terpaku
dayung dikayuh sebelah
begitulah bidukku
Biduk buruk nan bisa berlayar
Meski satu dayung mengayuh
walau rasa cape tetap dikayuh
harapku bidukku terus berlayar
harapku dayung kedua terkayuh
Pundung
harepan amprok jeung bagja
Nyusup sore nu girimis
harepan pinanggih jeung mamanis
Ari jlog ka Purwakarta
aya harewos anjeun miang
ari jlog ka patempatan
aya hemeg teu kabeneran....
Jol anjeun datang jung kuring pundung
berebet lumpat teu elat
indit...ambek teu kebat
berebey hujan cimata
kuring pundung kuring keuheul
boga rasa teu dipirosea
Salira
slalu terucap setiap menyapa
salira kata yang rupa
slalu terngiang di sudut telinga
sejenak ku terbuai
sesaat ku terlena
sewaktu kuterbelai
seketika ku merona
salira....
buatku bahagia bikinku ceria
buatku tertawa bahagia
serasa hidup lebih bermakna
Salira.....
hanya dalam kata kata
tak terfakta...cuma rangkaian kata
meski cuma fatamorgana
ku gembira walau terbata
ada juga yang buatku suka....
Duka di 01
jiwa yang pilu
muka yang sendu
pipi yang membiru
ucapnya yang menyakitiku
tangannya yang telah membuatku ragu
akankah selamanya seperti itu
kasar sungguh berprilaku
aku yang berduka, aku yang gulana
aku yang terluka dan teraniaya
dengar janjiku ....
kutinggal kamu jika tak ubah prilaku
Bidukku Terkoyak
jatuh jiwaku
tekoyak bidukku
Nakhkoda dan kelasi
tak teliti melihat tepi
tak jeli meniti pagi
bidukku terkoyak duri
Duri yang mengoyak
tak juga tersepak
kelasi tak bisa memasti
nakhkoda tak bisa mengendali....
Sedu sedanku
Dapati kasih yang tak percayai diri
Difikirnya aku tak setia, disangkanya aku tak mudah dipercaya
Gerimis mengacak acak diri
Yang risau karena rindu
Yang kacau sebab meracau
Kutumpah sedihku dalam tangis
Kuredam resah meski gundah
Kubalut kalut dalam selimut
Agar tak kusebut kalimat tak patut
Wahai Sang Pemilik ......
Kuatkan cintanya untukku
Rasakan padanya nadi rinduku
Ciptakan jiwa yang percaya....
Langganan:
Postingan (Atom)